Senyum tanda mesra.. Senyum
tanda sayang.. Senyumlah sedekah yang paling mudah.. Senyum di waktu susah
tanda ketabahan.. Senyuman itu tanda keimanan.. #Raihan#
Benar adanya, jika senyum merupakan pembuka
kekuatan dalam diri. Ada sesuatu yang hebat tersimpan dibalik sebuah senyuman.
Sederhana, tidak membutuhkan banyak tenaga, tanpa sepeserpun biaya, dapat
dilakukan spontan tanpa banyak berpikir, cukup menggerakkan bibir saja, tetapi
makna yang tersimpan luar biasa. Ia mampu menyejukkan mata yang memandang,
mampu meluluhkan hati yang sedang risau, dan mampu menegarkan diri yang sedang
terpuruk.
Rasulullah saw mengabarkan bahwa “Senyummu
kepada saudaramu adalah sedekah”. Dan inilah orang menyebutnya sebagai bentuk
ibadah yang paling mudah. Dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa Rasulullah saw berpesan “Janganlah kalian menganggap remeh kebaikan itu, walaupun itu
hanya bermuka cerah kepada orang lain”.
Senyum itu tanda kesabaran. Berkaca dari kisah
Rasulullah saw, suatu ketika beliau didatangi seorang Arab Badui, dengan serta
merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Rasulullah saw, sehingga leher
beliau membekas merah. Orang Badui tersebut bersuara keras “Wahai Muhammad,
perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal! Rasulullah saw menoleh
kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta
dari baitul maal kepadanya. Dalam sebuah kisah lain, ketika Rasulullah saw
memberi hukuman keras terhadap orang-orang yang terlambat & tidak ikut
serta dalam perang Tabuk, beliau masih tersenyum mendengar alasan mereka.
Senyum tanda sayang. Senyum merupakan simbol
kasih sayang kepada orang lain, merupakan sebuah penghargaan, penghormatan,
serta kepedulian. Hal ini mampu membuat orang lain merasa bahagia karena itulah
tanda bahwa dirinya dihargai. Dengan senyum pula, mampu menghadirkan pengikat
yang erat bagi sebuah persaudaraan. Bahkan dengannya, ikatan yang retak pun
menjadi mungkin untuk diperbaiki kembali.
Senyum tanda ketabahan. Kehidupan manusia yang
rentan pasang surut, senyumlah penawarnya. Saat bahagia datang menjelma, dengan
senyum berarti mengekspresikan rasa syukur kepada Sang Pemberi bahagia. Namun,
bukan berarti senyum berlebihan yang justru membuat semakin terlena. Begitu
juga sebaliknya, saat duka dan kesedihan datang melanda, dengan senyum berarti
mengekspresikan rasa ikhlas atas apa yang membuatnya berduka. Lalu, senyum itu
akan mengantarkan diri menjadi pribadi yang tabah dan kuat. Karena, ia akan
selalu berusaha untuk tidak mengeluh, berputus asa, maupun mebiarkan diri larut
dala kesedihan, tetapi memilih bangkit lagi.
Senyum melapangkan pergaulan. Wajar, orang akan
menyukai orang yang ramah, tersenyum bila bersua. Orang lain akan semakin tertarik
untuk mengenal dan dekat padanya. Begitu pula saat menerima senyum, orang akan
mudah menerima dan membuka diri untuk orang tersebut. Begitulah, ukhuwwah
terjalin indah bermula dari senyuman..