Follow Us @whanifalkirom

Sabtu, 16 Maret 2013

The Power of "Senyum"

19.33 0 Comments



Senyum tanda mesra.. Senyum tanda sayang.. Senyumlah sedekah yang paling mudah.. Senyum di waktu susah tanda ketabahan.. Senyuman itu tanda keimanan.. #Raihan#

Benar adanya, jika senyum merupakan pembuka kekuatan dalam diri. Ada sesuatu yang hebat tersimpan dibalik sebuah senyuman. Sederhana, tidak membutuhkan banyak tenaga, tanpa sepeserpun biaya, dapat dilakukan spontan tanpa banyak berpikir, cukup menggerakkan bibir saja, tetapi makna yang tersimpan luar biasa. Ia mampu menyejukkan mata yang memandang, mampu meluluhkan hati yang sedang risau, dan mampu menegarkan diri yang sedang terpuruk.
Rasulullah saw mengabarkan bahwa “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah”. Dan inilah orang menyebutnya sebagai bentuk ibadah yang paling mudah. Dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa Rasulullah saw berpesan “Janganlah kalian menganggap remeh kebaikan itu, walaupun itu hanya bermuka cerah kepada orang  lain”.
Senyum itu tanda kesabaran. Berkaca dari kisah Rasulullah saw, suatu ketika beliau didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Rasulullah saw, sehingga leher beliau membekas merah. Orang Badui tersebut bersuara keras “Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal! Rasulullah saw menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul maal kepadanya. Dalam sebuah kisah lain, ketika Rasulullah saw memberi hukuman keras terhadap orang-orang yang terlambat & tidak ikut serta dalam perang Tabuk, beliau masih tersenyum mendengar alasan mereka.
Senyum tanda sayang. Senyum merupakan simbol kasih sayang kepada orang lain, merupakan sebuah penghargaan, penghormatan, serta kepedulian. Hal ini mampu membuat orang lain merasa bahagia karena itulah tanda bahwa dirinya dihargai. Dengan senyum pula, mampu menghadirkan pengikat yang erat bagi sebuah persaudaraan. Bahkan dengannya, ikatan yang retak pun menjadi mungkin untuk diperbaiki kembali.
Senyum tanda ketabahan. Kehidupan manusia yang rentan pasang surut, senyumlah penawarnya. Saat bahagia datang menjelma, dengan senyum berarti mengekspresikan rasa syukur kepada Sang Pemberi bahagia. Namun, bukan berarti senyum berlebihan yang justru membuat semakin terlena. Begitu juga sebaliknya, saat duka dan kesedihan datang melanda, dengan senyum berarti mengekspresikan rasa ikhlas atas apa yang membuatnya berduka. Lalu, senyum itu akan mengantarkan diri menjadi pribadi yang tabah dan kuat. Karena, ia akan selalu berusaha untuk tidak mengeluh, berputus asa, maupun mebiarkan diri larut dala kesedihan, tetapi memilih bangkit lagi.
Senyum melapangkan pergaulan. Wajar, orang akan menyukai orang yang ramah, tersenyum bila bersua. Orang lain akan semakin tertarik untuk mengenal dan dekat padanya. Begitu pula saat menerima senyum, orang akan mudah menerima dan membuka diri untuk orang tersebut. Begitulah, ukhuwwah terjalin indah bermula dari senyuman..