Follow Us @whanifalkirom

Jumat, 30 Mei 2014

Bekal Kehidupan Seorang Muslim (Empat Hadits)

05.46 0 Comments
Empat hadits inti yang cukup menjadi bekal kehidupan seorang muslim :
Hadits Pertama, Innamal a'mal bin-niyah. Bahwa segala tindakan, segala ekspresi dan apresiasi, tergantung kepada niat. Yakni jika niatnya baik, maka dihitung baik, dan begitu sebaliknya. Atau jika tidak ada niat maka lewat begitu saja.
Hadits Kedua, min husni Islamil mar'i tarkuhu maa laa ya'nih. Bahwa jika kita ingin kualitas keislaman kita bagus, jadi muslim yang baik, maka tinggalkan segala hal yang tidak perlu dan tidak penting. Kerjakan lebih dulu yang menjadi prioritas. Sebab terus terang kita masih cukup banyak mengurusi hal-hal tak penting.
Hadits Ketiga, laa yu'minu ahadukum hatta yuhibba li akhihi maa yuhibbu li nafsih. Bahwa seseorang imannya belum mencapai kesempurnaan jika belum bisa gembira saat melihat saudaranya sesama muslim meraih kesuksesan. Maksudnya, kalau kita sukses, kita juga mesti seneng saat melihat yang lain juga sukses. Atau bahagia saat orang lain sesukses kita. Maka kualitas pribadi muslim yang masih suka melakukan hal-hal tak penting atau kerap iri, mulai sekarang harus kita ubah pelan-pelan.
Hadits Keempat, al-halal bayyin, wal harom bayyin. Segala hal yang halal itu sudah jelas, yang diharamkan agama juga sudah jelas. Namun kenyataannya tak sedikit di antara kita masih membingungkan hal-hal yang sudah jelas halalnya/haramnya. Malah menerjang yang diharamkan.
Andai kata seseorang tidak belajar hadits apapun tapi cukup empat tadi secara mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari maka sudah cukup baginya untuk menempuh kehidupan ini dengan baik. Juga sangat cukup buat keislaman dirinya. (Copast dari http://alawyaly.blogspot.com/2014/01/empat-hadits-inti-dalam-syariat-kita.html)
***
Berbicara tentang hadits, sungguh aku tak punya ilmu apa-apa tentangnya :(. Semoga catatan di atas menjadi sebuah pelecut untuk kita belajar lebih banyak, untuk kita jadikan pemicu supaya menjadi seorang muslim yang baik. Aamiin.

Senin, 26 Mei 2014

Skripsi = Harapan

20.10 1 Comments

Seseorang yang luar biasa, sebut saja namanya A. Kenapa luar biasa? Beliau diberikan anugerah lain olehNya. Kondisi fisik yang berbeda, lain daripada orang normal kebanyakan. Kakinya, diharuskan menggunakan penopang agar bisa berjalan, menggunakan bantuan kursi roda atau ada seseorang yang memapah menuntun langkah. Hebatnya, kini beliau duduk di bangku kuliah Universitas yang sama denganku, juga menginjak semester VIII.
Hari ini, beliau bertemu dengan dosen pembimbing skripsinya untuk menyelesaikan kewajiban sebagai seorang mahasiswi  tingkat akhir. Dosen mempersilakan, sembari berkata : “A, niatkan tugas akhir ini untuk ibadah karena Allah. Skripsi bukan sekedar tugas semata, tetapi harapan orangtua. Ridho Allah ridho orangtua kan? Melihat anak wisuda, itulah salah satu kebanggaan terbesar mereka. Kalau orang lain udah selesai, udah mau wisuda, itu biasa saja. Tapi kalau itu A, ini baru luar biasa. Jadi, yang semangat ya.”

A mengangguk sambil menitikkan air mata. Seseorang dari balik pintu, yang sedari tadi mengantarkan A, juga menahannya di pelupuk.  Yaaa, sekali lagi, Skripsi memang bukan beban, bugan tugas berat yang musti dikeluhkan, tapi skripsi adalah harapan ---- Ayo Haniif, lanjut dan kerjakan!
*Kisah dari seorang sahabat

Kebetulan Vs Qadarullah

20.00 0 Comments

Masih ingat dengan sahabat terbaikku yang beberapa waktu lalu kuceritakan? Siang ini dia datang kemari, masih sama, selalu dengan senyumnya..
“Hanif, ayo mabit di DS.” Katanya
“Nanti sepulang ngeles mau mudik ke Purworejo Al.” Jawabku
“Hanif pulang karena banyak tanggal merah ya?.” Tanyanya kemudian
“Ndak juga, kebetulan kakak dari Surabaya pulang Al.” Kataku
  Hening sejenak.
“Hanif, ini lagi pengin memulai dari diri sendiri. Apapun yang terjadi, benar tidak ada yang kebetulan kan? Jadi selama ini Alsho memikirkan kata yang pas untuk mengganti kata kebetulan itu, dan akhirnya menemukan yang lebih tepat –Qadarullah-. Selama ini Alsho belum bisa mengutarakan ke banyak orang tapi sama Hanif gpp kan? Maaf ya Nif, sekarang agak risih kalau mendengar kata kebetulan”
Aku terdiam manggut-manggut. Membenarkan dalam hati tanpa terkata. Meski, sekalipun sepertinya belum pernah terpikirkan akan hal itu.

Sabtu, 10 Mei 2014

Sawang Sinawang

19.52 0 Comments
Adakah yang tahu apa maksudnya?
Orang Jawa bilang, dari kata “sawang” yang berarti melihat. Sawang sinawang artinya saling melihat. Pada intinya, kata ini menggambarkan sifat manusia yang selalu merasa kurang, yaitu dengan membandingkan diri kita dengan orang lain. Kalau dalam Bahasa Indonesia (mungkin) hampir sepadan dengan peribahasa “Rumput tetangga lebih hijau”. Nah, agar kita tidak lagi wang sinawang, mari sejenak kita fahami takdir kehidupan yang Allah berikan kepada kita. Karena apapun itu, terjadi atas rencanaNya.

KetetapanNya mutlak, alias tidak berkompromi dengan makhlukNya. Namun, ditegaskan bahwa Allah Maha Adil. Kita, hanya cukup mensyukuri apapun yang terjadi pada diri kita, karena sungguh tak ada satu peristiwapun yang terjadi tanpa hikmah dibaliknya. Everything happen for a reason. Kita tidak perlu sedih berkepanjangan tatkala musibah datang menimpa, atau gembira yang berlebih tatkala mendapat kenikmatan yang diinginkannya. Kita tak perlu risau berkelanjutan karena kehilangan, tapi juga tak perlu mengumbar ketika mendapatkan.

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira(*) terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S Al Hadid : 22-23)
ket:*( gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah)

Kejadian baik dan buruk senantiasa dipergilirkan. Menjadi sebuah keniscayaan, bahwa roda kehidupan manusia selalu berputar, adakalanya di bawah adakalanya di atas. Disinilah keseimbangan itu terjadi, kita bersenang karena pernah merasa sedih. Kita berbahagia karena pernah kecewa. Kita menikmati puas hidup berkecukupan karena pernah merasakan pahitnya berjuang dalam keterbatasan, dan sebagainya. Lalu, dari mana Allah akan menilai? Kondisi buruk berarti mengharuskan kita untuk bersabar dan tak putus ikhtiar, dan sebaliknya kondisi baik mengharuskan kita untuk menambah rasa syukur dan keimanan.

“Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Ali Imran : 40)

Allah Maha Tahu atas ketetapan terbaik buat hambaNya. Jadi, kita hanya harus berusaha menyamakan persepsi dengan Allah swt yaitu dengan berhusnudzon atas segala sesuatu yang terjadi dengan diri kita. Dan jangan lekas memisahkan sesuatu yang kamu benci dan kelihatan terhina. 
Siapa tahu apa yang kamu benci dan kau hina, justru dicintai dan disayangi Allah SWT (eramuslim.com)



“Diwajib atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al Baqarah : 216)


Selasa, 06 Mei 2014

Is A Life Of A Test

00.02 0 Comments
Hey Sister,
Won't You Listen To Me,
You're My Sister So Listen Carefully,


This Life That We're Living,
Wasn't Made For Nothing,
Life Is A Test From Allah Almighty


There Are Many Times
When Allah Will Test You
To See If You Will Obey Or Betray


This Life Is A Life Of Test
Need Patience For Success
So Is Your Iman Strong Enough
Or Would You Fail Just Like The Rest


Obey For Allah's Love
Betray Be Sorry For Yourself
When You're Standing Helpless There
In Front Allah The Almighty


Life Is A Life Of Test... Believe It
You Must Strengthen Your Faith...Hey Sister
And Don't You Fail Like Others


Hey Sister,
What's There For You To Say
It's Up To You If You Want To Believe Me


Allah Created Us
Give Us Everything
So Be Grateful And Don't Betray


Laugh At Me If You Wish
Say I'm Crazy If You Want
You'll Bite You Your Fingers One day
When You Find Out The Truth


Believe Me Or Do Not
It's A Change For You To Choose
Just Don't You Cry One Day
When It's Already Too Late


You Would Be Sorry
If You Choose To Betray
There Is No One There To Help You


If You'd Follow Allah's Way
You'd Be Safe In Paradise
If You'd Listen To Me
I Could Lay My Mind To Rest


You'd Then Be Happy
There Is No Need To Worry
You Would Live Forever Happy
You Would Be Happy
If You Just Follow Allah's Way
_Brother’s_ (Edit kata, brother à sister)

*Menyanyi sambil menasehati diri. Selamat malam dan bermuhasabah :)*