Masih
ingat dengan sahabat terbaikku yang beberapa waktu lalu kuceritakan? Siang ini
dia datang kemari, masih sama, selalu dengan senyumnya..
“Hanif,
ayo mabit di DS.” Katanya
“Nanti
sepulang ngeles mau mudik ke Purworejo Al.” Jawabku
“Hanif
pulang karena banyak tanggal merah ya?.” Tanyanya kemudian
“Ndak juga, kebetulan kakak dari Surabaya
pulang Al.” Kataku
Hening
sejenak.
“Hanif,
ini lagi pengin memulai dari diri sendiri. Apapun yang terjadi, benar tidak ada
yang kebetulan kan? Jadi selama ini Alsho memikirkan kata yang pas untuk
mengganti kata kebetulan itu, dan akhirnya menemukan yang lebih tepat
–Qadarullah-. Selama ini Alsho belum bisa mengutarakan ke banyak orang tapi
sama Hanif gpp kan? Maaf ya Nif, sekarang agak risih kalau mendengar kata
kebetulan”
Aku terdiam
manggut-manggut. Membenarkan dalam hati tanpa terkata. Meski, sekalipun
sepertinya belum pernah terpikirkan akan hal itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar