Kau,
Tilinili
22.43
0 Comments
Kau, lamat-lamat terlihat di ujung
persimpangan, dan aku di sini, tepat persis di depanmu.
Hanya saja, aku tak tahu,
Kau sedang berjalan ke arahku dengan melewati
jalan lurus itu,
Atau berjalan ke arahku, namun harus berbelok
dulu,
Atau berjalan ke arahku kemudian berbelok,
Atau justru berbelok tanpa kearahku sama
sekali.
Aku benar-benar tak tahu, akankah kau
mengajakku atau tidak.
Hei, kau juga sama merasakan bukan?
Langit sudah abu-abu, pertanda hujan lebat
segera datang
Angin pun bertiup kencang, pertanda badai
mungkin kan mengguncang
Aku harus menyelamatkan diri, dengan mengenakan
pelindungku rapat-rapat
Nyatanya kau aman disana, karena badai itu
datang dari arahku
Namun, jika kau merasa tak aman, segera
datanglah kemari.
Pelindung itu, cukup untuk berdua, aku dan kamu
Baru kemudian kita jalan bersama :)
*Puisi
Empat Bulan Yang Lalu
*Praduga yang salah, nyatanya badai itu
menghilang menyatu dalam kepergian langkahmu. Dan kau, kini kupastikan aman
meski tanpa pelindung.