Follow Us @whanifalkirom

Kamis, 23 April 2015

Kau,


Kau, lamat-lamat terlihat di ujung persimpangan, dan aku di sini, tepat persis di depanmu.
Hanya saja, aku tak tahu,
Kau sedang berjalan ke arahku dengan melewati jalan lurus itu,
Atau berjalan ke arahku, namun harus berbelok dulu,
Atau berjalan ke arahku kemudian berbelok,
Atau justru berbelok tanpa kearahku sama sekali.
Aku benar-benar tak tahu, akankah kau mengajakku atau tidak.

Hei, kau juga sama merasakan bukan?
Langit sudah abu-abu, pertanda hujan lebat segera datang
Angin pun bertiup kencang, pertanda badai mungkin kan mengguncang

Aku harus menyelamatkan diri, dengan mengenakan pelindungku rapat-rapat
Nyatanya kau aman disana, karena badai itu datang dari arahku
Namun, jika kau merasa tak aman, segera datanglah kemari.
Pelindung itu, cukup untuk berdua, aku dan kamu
Baru kemudian kita jalan bersama :)

*Puisi Empat Bulan Yang Lalu

*Praduga yang salah, nyatanya badai itu menghilang menyatu dalam kepergian langkahmu. Dan kau, kini kupastikan aman meski tanpa pelindung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar