Follow Us @whanifalkirom

Sabtu, 12 Agustus 2017

21.29 0 Comments
Berjalan itu... Maju. Sekali waktu, menengok ke belakang, boleh lah. Berhenti, juga tak apa. Mau pelan, biasa, atau berlari tergantung kemampuanmu. Eh, eh, kamu sudah tahu kan kemana langkah kaki hendak kau bawa? Kalau belum, menepilah sebentar untuk tentukan tujuanmu. Yang pasti, jangan sampai melangkah mundur, pusiing.... #tetaplahmajuhinggasampai#
Source : Pixabay.com

19.21 0 Comments
Meskipun,
Jauh ada rasa tak pantas diri ini tuk sampaikan pinta..
Jauh ada rasa malu diri ini tuk merayu..
Jauh ada rasa takut diri ini tuk haturkan doa,
Masihkah layak?
Namun,
Justru karena itulah..
Jangan lelah untuk terus berdoa.. Dan mendoakan..
Untuk mereka, yang kebaikannya tiada tara tapi tak seujungkukupun aq mampu membalasnya.. (atau justru mengecewakannya?)
Source : Pixabay.com

Senin, 07 Agustus 2017

Hati-hati

09.16 0 Comments
Ibarat berkendara,

Nasehat "Alon-alon wae" tidak pas untuk disampaikan pada orang yang bejibaku dengan waktu, butuh untuk segera sampai pada yang dituju..
Nasehat "Cepet Yo, Ojo sui-sui" juga tidak etis disampaikan pada pengemudi yang membawa penumpang seorang simbah-simbah, yang mau naik aja susah..
Nasehat "Ojo nyelip-nyelip" juga tidak bisa diterima begitu saja, mengingat di jalanan ada truk-truk besar yang lajunya mungkin hanya sekian km/jam.. etc


Diatas semua itu, nasehat paling tepat adalah tentang kehati-hatian, cepat hati-hati lambat juga hati-hati,  nyelip hati-hati tidak nyelip pun tetap hati-hati, harapannyaa selamat dan tepat sampai pada tujuan :)
Sama dengan hidup, intinya berhati-hatilah ~

Minggu, 06 Agustus 2017

Diri Sendiri

20.53 0 Comments
Buktikan saja, dalam diam. Dan aku akan percaya (Talk to my self)
Karena, siapa musuh terbesarmu? Diri sendiri
Karena, sebelum menasehati orang lain, siapa yg harusnya lebih dulu berperilaku sesuai dengan apa yg dinasehatkan?
Diri sendiri
Karena, kebaikan itu slalu datang dariNya, tetapi jika kejadian buruk menimpa darimana semua bermula?
Kemaksiatan diri
Karena, tak ada lagi yang bisa diharapkan untuk terus menyayangi kita, kecuali siapa?
Kita sendiri
Karena, kesalahan orang lain hendaknya dilupa, tapi yg mesti diingat?
Kesalahan diri
Karena, kelak siapa yang akan memikul seluruh tanggung jawab di dunia, sedari muda hingga menua, sedari sehat hingga lemah merenta, tiada lain adalah DIRI SENDIRI

Untuk diri sendiri, bergantunglah pada yang tepat, yang keMahaannya mutlak...

Fotobaheula

Sabtu, 05 Agustus 2017

Kapan Nikah?

21.40 0 Comments
Ketika seseorang memasuki usia dua puluh lebih, nyaris seperempat abad, dihadapkan pada pertanyaan “Kapan Nikah?”, barangkali sudah menjadi konsumsi sehari-hari. Saya belum memasuki fase “canggung” ketika menerima pertanyaan tersebut. Saya masih biasa. Dan menurutku wajar saja, bila bahagia dan sedih nya mendengar kabar teman menikah dalam porsi yang imbang, 50 : 50 (Eh, kalau sahabat, dekat, sedihnya lebih banyak :P).
Namun, tidak menutup kemungkinan untuk satu/dua/tiga/empat/dst bulan ke depan masih sama. Bila teman-teman satu persatu semakin banyak yang melepas masa penantiannya, adik-adik yang umurnya di bawah pun sudah tidak sedikit yang berrumah tangga, mungkin rasa tidak nyaman mendapat pertanyaan tersebut lantas muncul begitu saja. Yaa, ngebayangin kalau kondangan mau sama siapa saja sudah bikin hati remuk redam.
Tapi, biar bagaimanapun, manusia tidak bisa memaksakan kehendak kapan dan dengan siapa akan menikah. Ikhtiar dan doa memang harus, dan cukup sampai di situ. Selanjutnya, serahkan pada Yang Maha Berkehendak. Kalau masing-masing kita ditakdirkan menikah cepat, berarti kita mendahului teman-teman yang lain. Atau kalau kita menikah belakangan, berarti teman-teman lain mendahului kita (#yaiyalah). Walaupun, doanya, semoga sama-sama segera J
Nah, bagi yang sudah menikah, alangkah lebih baik, jangan menjadi kompor. Berbagi kebahagiaan, boleh, tetapi jangan berlebihan, terutama di media sosial. Bikin baper para jomblowan-jomblowati, tentu. Alih-alih Cuma baper sih mending, berbuntut iri dengki benci pun mudah. Kalau bercanda, sewajarnya. Nggak usah banyak tanya, nggak usah nyepet nyepetin, meskipun niatnya bercanda. Sering yaa dicandain “Mbok Gek Ndaaang”.. lah “Mbok gek ndangnya” itu sama siapa kan bikin sedih yang dicandain.  Kalau sungguh peduli, bantulaah.. Menjadi perantara tidak buruk kok. Paling tidak, bantulah dengan doa J
Bagi yang belum menikah, jangan sakit hati, malu, rendah diri, tersinggung, dan kawan-kawannya kalau ternyata masih mendapat pertanyaan ‘basa-basi’ itu. Bukannya sudah percaya, yakin 100 %, bahwa jodoh ada dalam genggamanNya? Terus saja memperbaiki diri, banyak-banyak berdoa, dan jodoh terbaik akan datang.
#Ditulis setelah hari ini tambah daftar nama keempat, orang-orang terdekat yang hendak menikah bulan mendatang. Karena ada yang masih menentukan tanggal, semoga setidaknya ia menjadi satu diantaranya yang berbeda hari akadnya#
Sumber : katapernikahan.com

Jumat, 04 Agustus 2017

Jangan Berharap Apapun,

03.34 0 Comments

Kau akan menemukanku tak lebih dari seorang hamba pendosa, yang jatuh bangun, merangkak rangkak untuk menyusuri jalan taubat padaNya,
Kau akan menemukanku tak lebih dari seorang pemburu pujian manusia, yang kemudian tersadar, dan seringkali kembali lagi berpaling dari mencari ridhoNya,
Kau akan menemukanku tak lebih dari seorang hinadina, yang begitu ringan menuruti hawa nafsu padahal tahu keliru, yang begitu mudah memandang rendah sesama padahal mengerti bahwa diri teramat jauh dari kata taqwa,
Kau akan menemukanku demikian, perempuan dengan banyak kekurangan. Kau akan menemukanku demikian, perempuan dengan banyak kesalahan. Kau akan menemukanku demikian, maka nasehatilah aku dalam kebenaran dan kesabaran. Demikian,

Rabu, 02 Agustus 2017

21.45 0 Comments
Dalam hidup. Ini penting. Itu penting. Semuanya memang penting. Tetapi, sekali lagi pandang lebih jeli, setiap yang penting telah menempatkan diri sesuai kadar pentingnya. Jadi, jangan sampai kau kacaukan urutannya, apalagi menambah daftar baru yang sejatinya tidak termasuk didalamnya. Ingat yang terpenting, hingga yang penting-penting saja, simpan yang kurang penting, dan buang yang tidak penting ~hancan~
Source : Pixabay.com

Selasa, 01 Agustus 2017

Kamu Lelah?

13.30 0 Comments


Kamu lelah?

Istirahatlah..
Duduk sejenak di belakang rumah..
Di atas dipan-dipan kayu..
Bersandar pada tiang-tiang yang rendah..
Menatap rerumputan yang menghijau..
Memandang langit yang cerah..
Menyimak burung-burung yang berkicau..
Merasakan sepoi yang ramah..
Mendengarkan suara palu pada tukang pemecah batu..

Dan lihatlah, diseberang sana.. ia sama lelahnya denganmu, tapi senyumnya, jauh lebih tulus dibanding tawamu..