Follow Us @whanifalkirom

Senin, 30 Mei 2016

Rasanya Nano-nano

18.48 0 Comments
Barusan sich senang, duduk sila berlima. Menikmati sepiring nasi goreng yang tersaji. (Apa-apa an mah saya, datang-datang nimbrung makan. Makasih ya Afroh.. dan adek-adek..)

Tapi kemudian, berat aku beranjak. Kususuri tapak jalan basah itu. Senja yang sendu, tiada jingga keemasan di atas langit sana. Aku melangkah dengan ragu. Berkali-kali menghela "Ya Allah.. Aku padaMu".. Kupasang wajah ceriaku, kusunggingkan senyum ramahku, kulepaskan salamku...

"Assalamu'alaikum..." Kutatap wajahnya sekejap, lalu tertunduk was-was
"Wa'alaikumussalam mbak Haniif.." Menatapku sembari tersenyum
"Mbak sudah ga marah lagi kan, sebab aku ga datang? Maaf yaa mbak, lelah sendirian.." Sambungku
"Nggak marah mbak hanif, gpp" Tersenyum lagi

(Haah, lega, Alhamdulillah, seolah seperempat hatiku kembali. Meski aku lebih berharap kau akan menyapaku dg tertawa seperti biasa "Kiroooom")...
_____________________________________
*Episode 2 hari yg nano-nano. Setidaknya nano nya kini berkurang satu. Tak lagi kudapati senyumnya yg hilang, tatapan matanya yg menghindar, juga diamnya yg mencekam. Maaf mbak, jangankan mbak, aku aja sering kecewa sm diri sendiri, lantaran amburadulnya aktivitas. Belajar lagi masih, biar jelas, memilah mana yg prioritas.

Yogyakarta, senja yang tertunda, mencari 3/4 hati yang masih tertinggal...

Minggu, 08 Mei 2016

Rembulan

05.45 0 Comments
Rembulan,
Bahkan terasa indah untuk diucap atau didengarnya..
Dan lebih indah, kala mata tajam menatapnya..
Mencipta bayang dalam gelap, melalui semburat sinarnya..
Melukis romantika, lewat temaram cahayanya..
Tidakkah kau merasakannya?

Dan rembulan,
Mungkin menyimpan sejuta cerita..
Menjadi saksi bisu kemesraan manusia dengan Tuhannya..
Di malam-malam yang membersamai dengan setia..
Tidakkah kau menyadarinya?

Rembulan,
Menerangi, namun tak menyilaukan mata..
Membawa keindahan, sedari sabit  hingga pendarnya purnama..
Tidakkah kau bisa belajar banyak darinya?

Kau rembulan,
Namamu terdengar begitu saja.. Dewi Ratih, Selene,ataupun Dewa Chandra,
Tidakkah kau bisa jadikan inspirasimu yang nyata?

Hei rembulan,
Sepertinya, kini padamu aku mulai jatuh cinta....