Follow Us @whanifalkirom

Senin, 30 Mei 2016

Rasanya Nano-nano

Barusan sich senang, duduk sila berlima. Menikmati sepiring nasi goreng yang tersaji. (Apa-apa an mah saya, datang-datang nimbrung makan. Makasih ya Afroh.. dan adek-adek..)

Tapi kemudian, berat aku beranjak. Kususuri tapak jalan basah itu. Senja yang sendu, tiada jingga keemasan di atas langit sana. Aku melangkah dengan ragu. Berkali-kali menghela "Ya Allah.. Aku padaMu".. Kupasang wajah ceriaku, kusunggingkan senyum ramahku, kulepaskan salamku...

"Assalamu'alaikum..." Kutatap wajahnya sekejap, lalu tertunduk was-was
"Wa'alaikumussalam mbak Haniif.." Menatapku sembari tersenyum
"Mbak sudah ga marah lagi kan, sebab aku ga datang? Maaf yaa mbak, lelah sendirian.." Sambungku
"Nggak marah mbak hanif, gpp" Tersenyum lagi

(Haah, lega, Alhamdulillah, seolah seperempat hatiku kembali. Meski aku lebih berharap kau akan menyapaku dg tertawa seperti biasa "Kiroooom")...
_____________________________________
*Episode 2 hari yg nano-nano. Setidaknya nano nya kini berkurang satu. Tak lagi kudapati senyumnya yg hilang, tatapan matanya yg menghindar, juga diamnya yg mencekam. Maaf mbak, jangankan mbak, aku aja sering kecewa sm diri sendiri, lantaran amburadulnya aktivitas. Belajar lagi masih, biar jelas, memilah mana yg prioritas.

Yogyakarta, senja yang tertunda, mencari 3/4 hati yang masih tertinggal...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar