Hari Ini
Tilinili
16.30
0 Comments
Wahai bunga, janganlah kau layu sebelum mekar
bertumbuh. Semoga engkau menyaksikan, kisah ini menjadi indah..
Wahai langit, tetaplah biru, semoga engkau
menyaksikan, kisah ini dengan kelembutanmu.. Hujan ini, hanya sebagai
pengantar, pengikat kerinduan *masa-masa mahasiswa (hampir) tingkat akhir....
*15.45 Deras kali ini
*Gelap, mendung menggelayut
*Berteman film ‘Bidadari-bidadari Surga’
*Terdengar sayup Badai Pasti Berlalu – Ebiet G.Ade
*Kasur kecil untuk bertiga
*Lantai sisanya untuk berdua
#Suasana Fullkost (begitulah kami -aku & shinta tepatnya-
menamakan)
***
Apapun hari ini, tetaplah bersyukur, dan esok, jemputlah dengan lebih baik
, :)
Hari ini.
Patut bersyukur, ujian menjadi ‘trainer dadakan’
mendapat giliran cukup awal, saat kebanyakan yang lain menunggu berjam-jam dan
tetap merelakan jika harus tertunda esok hari. Namun setelahnya, bahkan sebelum
keluar ruangan menanti teman lain menjadi ‘trainer dadakan’ pula, telepon dari
rumah mengabarkan kakak di rumah sakit. Kembali mengingat, tak ada
jadwal ujian hingga kamis pekan depan, disempatkan menjenguknya membersamai
ibu..... #Aku
Hari ini.
Tersedu di salah satu sudut kamar, tanpa tahu sebab
yang pasti. Hanya saja, mungkin mencari jawaban setelah kelas preliminary
*kemana lagi jurnal-jurnal itu harus kucari? Judul apa lagi jika mungkin
kuganti?* atau mungkin *merindu orang-orang terdekat, sosok-sosok luarbiasa
bernama keluarga* Tapi tetap saja kami tertawa, mendengar keluhan di sela-sela
tangisannya #katanya Depresi, Tidak mau tua, Otak yang tak terpakai
(Alhamdulillah, perubahan setelah minggu lalu hampir mati, stress tingkat akut,
pecah kepalanya) #Afroh
Hari ini.
Bahkan tak tahu jika hari ini adalah hari ujian.
Melenggang tenang menuju perpustakaan, memanfaatkan waktu. Meski setelahnya
harus tercengang, helm yang bertengger manis, “dipinjam” tanpa ijin. Sementara
harus bergerak cepat berharap segera sampai ruang ujian. Mungkin “sipeminjam”
lebih butuh. Mungkin kurang berhati-hati. Mungkin memang sudah waktunya untuk
terganti. Mungkin dan mungkin lagi.... Ah, semoga rasa tak nyaman hari ini tak
betah berlama-lama #Shinta
Hari ini.
Seperti hari biasa yang terlewati. Tanpa keluhan,
tanpa banyak alasan, tanpa teriakan, pula tanpa tertawa berlebihan. Namun,
kabar dari rumah, sungguh terasa sangat mengejutkan. Embah, telah dipanggil
kembali untuk menghadapNya. Meski secara usia sudah lanjut, inilah rasa...
kehilangan. Menanti esok, melesat pulang #Alya
Hari ini.
Giliran terakhir. Penutupan. Diantara teman-teman yang
mulai lelah..lapar.. Apa daya sebuah harap, kesempatan tetap datang hari ini.
Mencoba tetap meyakinkan diri, baik-baik saja, setelah terjatuh hingga tubuh
berkurang sehat dan sedikit melukai motor yang dibawa. Juga mata yang belum
total kesembuhannya, tak berbeda, karena waktupun tak pernah menunggu #Ria
Untuk hari ini. Kusenandungkan... Spesial serenade...
untuk orang-orang tercinta... Siapapun itu... :)