Follow Us @whanifalkirom

Sabtu, 07 Desember 2013

Kisah Klasik Fiktif dari India



Suatu hari di surga, Tuhan sedang bingung dan sedang memikirkan bagaimana caranya agar tidak diganggu manusia yang selalu banyak permintaan dan banyak tuntutan. Tuhan memanggil 4 malaikat terbaiknya dan bertanya bagaimana caranya agar dirinya tidak ditemukan oleh manusia.
Malaikat pertama berkata :”Tuhanku, kenapa Engkau tidak pernah pergi ke sebuah gunung yang tinggi dimana orang-orang belum tahu bahkan tidak berani ke sana, di sana Tuhan bisa santai dan tidak diganggu oleh mereka, Himalaya misanlnya Tuhanku”. Tuhan menjawab :”Itu dulu, sekarang mereka telah mendaki gunung-gunung tertinggi dimanapun termasuk Himalaya, tidak mungkin! Manusia adalah makhluk pemberani, pasti dia tahu juga”. Katanya santai.
Tuhan pun meminta pendapat kepada malaikat kedua dan komentar malaikat kedua “Kenapa Tuhan tidak coba pergi ke dasar lautan, pasti manusia tidak bisa masuk ke lautan mereka kan makhluk daratan, pasti mereka tidak bisa”. Tuhan pun berkata :”Itu dulu, manusia sekarang sangat pintar. Dia ciptakan alat untuk menyelam dan mereka pasti temukan dimana Aku berada”.
Tuhan pun berjalan mondar-mandir, sambil terlihat bingung mintalah pendapat malaikat ketiga, “Bagaimana menurutmu malaikat ketiga?”. Malaikat ketiga pun menjawab “Ah... kenapa Tuhan tidak coba pergi ke planet antariksa, di mana manusia jelas-jelas tidak mungkin bisa ke sana”. Namun, Tuhan pun berkata, “Itu dulu wahai para malaikatku, sekarang mereka sangat cerdas mereka ciptakan sebuah pesawat yang bisa menembus bumi dan menuju planet-planet antariksa, mereka hebat, mereka pasti temukan aku”.
Tuhan pun makin terlihta bingung. Pada saat mengalami jalan buntu tersebut, malaikat terakhir berkata “Tuhanku, ada satu tempat dimana tempat itu dekat sekali dengan manusia, bukan di gunung, bukan di dasar lautan dan bukan juga di planet, tetapi manusia tidak tahu tempatnya” katanya. Tuhan pun penasaran dan berkata :“Di mana dia wahai malaikatku?” Malaikat itu menjawab dengan tenang, “DI HATI MANUSIA ITU SENDIRI TUHANKU”. Sejak itulah konon katanya Tuhan bersemayam di hati setiap hambaNya.*


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar