#Hidup itu, soal NIAT, mutlak karenaNya. Soal kesungguhan
dalam menjalani peran. Soal kesungguhan dalam memberi kebermanfaatan.
#Hidup itu, terkadang menumbuhkan penasaran orang kenapa
kita tiba-tiba berbuat baik. Iya, itulah mengapa kita mesti belajar untuk
istiqomah. Menghargai kebaikan sekecil apapun. Mengingat kebaikan orang lain,
dan melupakan kesalahan orang lain.
#Hidup itu, terkadang rasa was-was, ada kesalahan sikap
kita pada mereka yang layak untuk lebih dihormati. Itulah mengapa kita mesti
belajar lebih santun dan menjaga etika. Memaafkan orang lain, memberi jawaban
terbaik pada mereka yang menyapa kita, apapun tujuannya.
#Hidup itu, terkadang soal sebuah jawaban yang tak
terduga yang membuatmu berpikir untuk berbuat apa selanjutnya. Itulah mengapa,
pegang teguh prinsip kejujuran dan usaha terbaik adalah jalan satu-satunya
#Hidup itu, terkadang penemuan sebuah realita yang tak
sesuai pinta. Itulah mengapa, ikhlas-sabar-dan mencoba (lagi) yang mesti terus
berulang hingga menjadi wujud nyata.
#Hidup itu, sesekali tentang menembus rerintik hujan,
berjalan berulang pada tapak yang sama, bersanding dengan berpuluh pasang mata
yang tak dikenalinya. Itulah mengapa kita mesti belajar membiasa, berpeluh
untuk sebuah karya.
#Hidup itu, terkadang menyiapkan telinga untuk mendengar
sesuatu yang tak ingin kau dengar. Itulah mengapa, kita mesti memberi alarm
pada hati untuk tetap terbentengi. Jauhkan segala dendam sakit hati, pun buruk
sangka pada yang mengucapnya.
#Hidup itu, terkadang sebuah adegan ‘lucu’ yang layak kau
sunggingkan sesimpul senyum. Semisal mencari seseorang dalam ramainya jalanan,
menelisik diantara mobil-mobil, berkejaran dengan waktu yang cepat melaju, dan
tiba-tiba, ia di sampingmu. Itulah mengapa, kita mesti bersyukur bahwa
sepersekian detik waktu, Allah tetap menolongmu.
#Hidup itu, terkadang sebuah pertemuan singkat yang
memberimu semangat dan nasehat. Itulah mengapa, kau mesti menjaga teman-teman terbaikmu,
untuk saling menjadi penolong di akhirat.
#Hidup itu, terkadang diam terpaku, dengan berbagai hal
yang ingin disampaikan tetapi lidah pun terasa begitu kelu. Salah tingkah,
bahkan salah ekspresi. Itulah mengapa, kita mesti belajar berkomunikasi yang baik,
berbicaralah…
#Hidup itu, tentang berterimakasih, padaNya atas nikmat
yang tak terhitung banyaknya. Dan pada mereka yang menebar benih-benih kebaikan
padamu…
Hidup Itu..
(1 Des 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar