Follow Us @whanifalkirom

Selasa, 01 Januari 2013

Ayahku (Bukan) Pembohong

Bercerita tentang seorang anak (Dam) yang setiap hari diperdengarkan dongeng-dongeng ayahnya. Hingga Dam mulai tumbuh dewasa, mulai berpikir,  bagaimana mungkin dongeng ayah adalah nyata? Bagaimana mungkin ayah mengenal sang kapten, sang juara dunia, sementara ayah justru menghindari saat jarak semakin mudah untuk direngkuhnya. Bagaimana mungkin ibu seorang bintang televisi yang ternama, sementara saat ini rela hidup begitu sederhana tanpa kemewahan apaun. Ya, kini Dam semakin yakin untuk membenci ayah, yang hanya terus berusaha membesarkan anak melalui kebohongan-kebohongan..
Semakin membenci ayah, saat tahu ayah tak melakukan apapun saat ibu jatuh sakit, keras, hingga akhirnya tiada, dan bahkan ayah tetap bersikeras bahwa ibu bahagia..
Dan waktu semakin membawa dirinya ke dalam peran berbeda. Hingga di detik terakhir sang ayah menghirup udara dunia, dalam kondisi bicara yang lemah terbata, meminta untuk bercerita sebuah dongeng terakhir, “danau para sufi” -ajaran tentang hakikat sejati sebuah kebahagiaan. 
“Ketika kau bisa membuat hati bagai danau dalam dengan sumber mata air sebening air mata. Memperolehnya tidak mudah, kau harus terbiasa dengan kehidupan bersahaja, sederhana, dan apa adanya. Kau harus bekerja keras, sungguh-sungguh, dan atas pilihan sendiri memaksa hati kau berlatih”
Ya. Ayah menutup mata. Terpukau sudah, terdiam menatap tak percaya. Sang kapten benar-benar datang untuk memberi hormat dan berbelasungkawa.. Sejak itu, Dam tahu bahwa ayah memang tak pernah berbohong.....
_Selamat Membaca & Sampaikan Salam Cinta Untuk Ayah_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar