Follow Us @whanifalkirom

Kamis, 10 April 2014

Saat Diammu Adalah Emas #1

Lebih baik diam daripada bercanda berlebihan.
Aku suka orang yang bisa dengan mudahnya bercanda. Karena, tidak semua mudah bisa lho, termasuk aku sendiri. Interaksi lebih menyenangkan, topik pembicaraan lebih seru dan menarik, hubungan emosional menjadi lebih dekat, dan so pasti moment kebersamaan itu menjadi hidup alias tidak garing. Tapi, ingat ni, segala hal yang berlebihan akan melahirkan sebuah keburukan.
Apa untungnya dari sebuah canda? Oke, banyak hal udah disampaikan tadi. Bercanda sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, bagus lah. Tapi jika terlalu sering atau bahkan terus menerus adalah sia-sia. Sungguh, akan lebih baik berbicara yang bermanfaat, bertukar informasi sehat atau diamlaah.
Ya, bagi yang terbiasa dengan bercanda, adalah wajar jika canda itu ‘bebas’ diekspresikan. Contoh sepele dalam memanggil nama orang “Gendut” karena orang yang dipanggil badannya gede. Atau “item” karena orang yang dipanggil kulitnya tidak putih. “Keriting” karena orang yang dipanggil rambutnya keriting. Tapi, bagi yang kurang terbiasa justru hal itu dapat menyinggung perasaan.
Di satu sisi, ada waktu dimana seseorang yang diajak bercanda sedang tidak ingin bercanda. Sedang serius melakukan sesuatu, suasana hati sedang kurang nyaman, atau sedang lelah. Seseorang yang sedang berpenampilan baru atau melakukan sesuatu yang baru (niat : berubah lebih baik) juga rentan menjadi bahan candaan. Padahal, mengajaknya bercanda justru dapat menimbulkan emosi negatif. Tersinggung, jengkel, kesal, dan kawan-kawannya.
Kalimat yang digunakan dalam bercanda biasanya juga mengandung nilai negatif, entah itu julukan, ejek an, juga memanfaatkan seseorang atau situasi untuk dijadikan candaan. Nah, setiap kata-kata yang kita ucapkan, yang kita dengar, bukankah akan berpengaruh kepada diri kita? Nah, lama-lama..............
Sekali, lagi, segala sesuatu tidak baik jika berlebihan J
 ***
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Al Hujaraat : 11)
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (Al Baqarah : 15)
Jauhilah oleh kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa dapat mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah. (HR. Ibnu Majah)
Sesungguhnya banyak bercanda dapat menjatuhkan wibawa, menjauhkan diri dari hikmah, menimbulkan kedengkian, mengeraskan hati dan membuat banyak tertawa yang melalaikan diri dari mengingat Allah. (Syaikh Abdul Aziz)
To be continued.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar