Follow Us @whanifalkirom

Rabu, 01 Februari 2017

Perjalanan

   Mereka bilang, hidup adalah perjalanan. Maka, jika hidup adalah sebuah perjalanan, itu artinya kau sedang berjalan meninggalkan suatu tempat, dan menuju suatu tempat pula. Ya, kau sedang berjalan meninggalkan dunia yang sementara dan menuju akhirat yang kekal. Itu pasti.
    Ada diantara kita, yang berjalan meninggalkan dunia, namun ia tak menuju akhirat. Ia puasa, ia berdzikir, tapi tidak untuk akhiratnya melainkan untuk tujuan lain. Puasa biar kebal. Misalnya
    Ada diantara kita, yang berjalan menuju akhirat, namun ia enggan meninggalkan dunia. Ia shalat, ia sedekah, tapi tidak ikhlas untuk akhiratnya melainkan yang terbayang masih dunia. Sedekah yang selalu diitung-itung. Misalnya
    Ada diantara kita, yang berjalan, tidak meninggalkan dunia, dan tidak pula menuju akhirat. Ia lebih memilih menghabiskan waktu di depan televisi, meskipun adzan berkumandang, dan waktu shalat kian menipis. Tetap tak bergeming. Misalnya
    Ada diantara kita, yang berjalan meninggalkan dunia, dan ia menuju akhirat. Dan itulah perjalanan yang sesungguhnya. Akankah kita salah satunya?

    Ia yang berjalan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, selalu memandang akhirat lebih menarik daripada dunia. Jika malam telah berlalu sementara pertandingan sepak bola masih menghiasi layar kaca, tentu shalat malam lebih menarik baginya. Misalnya
      Ia yang berjalan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, selalu bersemangat menjadikan dunia yang dimiliki bernilai akhirat. Jika uang ada digenggaman, sementara iklan pakaian muslimah model terbaru memanggil-manggil, tentu ia menahan sedikit keinginan itu, dan infaq menjadi pilihannya. Misalnya
      Ia yang berjalan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, selalu menerima dengan lapang ketika harus berpisah dengan dunia. Jika handphone terjatuh di jalanan, ia akan lebih menyesali ketika shalat berjama'ahnya yang hilang terlewatkan. Misalnya

       Maka, cobalah untuk terus berusaha menjadi salah satunya. Berbuatlah sepenuh akal untuk kepentingan diri kita. Berbuatlah sepenuh hati untuk kepentingan orang lain. Dan, letakkan ridho Allah diatas segalanya. Karena, itulah mereka, yang sudah sampai akhirat bahkan sebelum meninggal dunia. Karena, itulah mereka, yang hidupnya sudah selesai sebelum berakhir.


_Inspired by Ust.Syatori Abdurrauf dalam JIF akhir tahun_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar