Mereka bilang,
hidup adalah perjalanan. Maka, jika hidup adalah sebuah perjalanan, itu artinya
kau sedang berjalan meninggalkan suatu tempat, dan menuju suatu tempat pula.
Ya, kau sedang berjalan meninggalkan dunia yang sementara dan menuju akhirat
yang kekal. Itu pasti.
Ada diantara kita,
yang berjalan meninggalkan dunia, namun ia tak menuju akhirat. Ia puasa, ia
berdzikir, tapi tidak untuk akhiratnya melainkan untuk tujuan lain. Puasa biar
kebal. Misalnya
Ada diantara kita,
yang berjalan menuju akhirat, namun ia enggan meninggalkan dunia. Ia shalat, ia
sedekah, tapi tidak ikhlas untuk akhiratnya melainkan yang terbayang masih
dunia. Sedekah yang selalu diitung-itung. Misalnya
Ada diantara kita,
yang berjalan, tidak meninggalkan dunia, dan tidak pula menuju akhirat. Ia
lebih memilih menghabiskan waktu di depan televisi, meskipun adzan
berkumandang, dan waktu shalat kian menipis. Tetap tak bergeming. Misalnya
Ada diantara kita,
yang berjalan meninggalkan dunia, dan ia menuju akhirat. Dan itulah perjalanan
yang sesungguhnya. Akankah kita salah satunya?
Ia yang berjalan
meninggalkan dunia dan menuju akhirat, selalu memandang akhirat lebih menarik
daripada dunia. Jika malam telah berlalu sementara pertandingan sepak bola
masih menghiasi layar kaca, tentu shalat malam lebih menarik baginya. Misalnya
Ia yang berjalan
meninggalkan dunia dan menuju akhirat, selalu bersemangat menjadikan dunia yang
dimiliki bernilai akhirat. Jika uang ada digenggaman, sementara iklan pakaian
muslimah model terbaru memanggil-manggil, tentu ia menahan sedikit keinginan
itu, dan infaq menjadi pilihannya. Misalnya
Ia yang berjalan
meninggalkan dunia dan menuju akhirat, selalu menerima dengan lapang ketika
harus berpisah dengan dunia. Jika handphone terjatuh di jalanan, ia akan lebih
menyesali ketika shalat berjama'ahnya yang hilang terlewatkan. Misalnya
Maka, cobalah
untuk terus berusaha menjadi salah satunya. Berbuatlah sepenuh akal untuk
kepentingan diri kita. Berbuatlah sepenuh hati untuk kepentingan orang lain.
Dan, letakkan ridho Allah diatas segalanya. Karena, itulah mereka, yang sudah
sampai akhirat bahkan sebelum meninggal dunia. Karena, itulah mereka, yang
hidupnya sudah selesai sebelum berakhir.
_Inspired by
Ust.Syatori Abdurrauf dalam JIF akhir tahun_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar