Aku tidak mengkhawatirkannnya, apalagi mengkhawatirkan
rencanaNya, yang paling aku khawatirkan adalah kerapuhan diriku. Rapuh dan
tidak kuat menahan hati dari membesarnya prasangka terhadapnya, sehingga lupa
bahwa yang mengetahui kadar kebaikan manusia adalah Dia. Atau. Rapuh dan tidak
kuat menahan hati untuk tidak luluh pada perasaan simpati terhadapnya, sehingga
lupa bahwa muara segala rasa haruslah karena Dia.
Aku tidak mengkhawatirkannya, apalagi mengkhawatirkan
rencanaNya, yang paling aku khawatirkan adalah lemahnya diriku. Lemah dan tidak
bisa membedakan kebaikan yang dia bawa atau justru sebaliknya. Karena aku tahu
aku bukan orang baik, yang sedang merenda semangat untuk belajar menjadi baik.
Rentan dalam segalanya.
Maka, satu-satunya pilihanku adalah terus berjalan mendekat
padaNya meskipun dalam keadaan hina. Dan Dia akan berlari mendekat, menuntun
kita melalui pilihanNya yang tidak akan pernah cacat. InsyaAllah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar