Follow Us @whanifalkirom

Senin, 04 Juni 2018

Tanganku sedikit mengepal. Menyaksikan kursi-kursi bertumpuk semakin meninggi. “Ya Allah, kursi buat mainan lagi”, batinku. Penginnya marah, pake banget. Kalau perlu panggil nama-namanya, nasehati dengan nada tinggi. Kalau nafsu diturutu sih.

Eits, hati berdialog

Sabar Nif, sabar, namanya juga anak-anak”
“Yuk ah, belajar jadi ibu, yang bisa menegur dengan lembut si anak tanpa menyakiti”
“Ambil positifnya donk Nif, ingat-ingat lagi, sama-sama bermain kursi. Dulu, diseret-seret, hingga ruang kelas menggema. Ditarik-tarik ke belakang, sengaja dijatuhkan. Dan sekarang lihatlah, mereka hanya saling menumpuk, dengan cara membawa yang sudah berbeda, diangkat tanpa menimbulkan suara”

Iya, yaa. Aku tersenyum. Freetime after snack sudah usai. Aku melangkah mendekat, “Kids,  we are going to make something. Can you help me to put back the chair please...”.
Sudah. Ndak jadi marah-marah. Alhamdulillah. Hehe
#gurupaudcurhat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar