“Adakah sesuatu yang tak kau
senangi?”
“Ada.. Jatuh cinta sebelum
waktunya”
“Kenapa? Mencintai, dicintai itu
fitrah manusia (The Fikr)”
“Karena, bahkan harus berpikir
seribu kali untuk sekedar tanya apa kabar”
“Lalu?”
“Tak ada. Istighfar saja kemudian”
“Bersabarlah. Ada suatu waktu kau harus
selalu memastikan dia baik-baik saja, tapi tidak sekarang”
“Iya”
“Kau merindukannya?”
“Mungkin. Pada jarak-jarak yang
tak mudah ditebak (ijonkmuhammad)”
“Jika memang belum siap
bersamanya, sampaikanlah perasaan itu pada angin saat menerpa wajah, pada tetes
air hujan saat menatap keluar jendela, pada butir nasi saat menatap piring,
pada cicak di langit-langit kamar saat sendirian dan tak tahan lagi hingga
boleh jadi menangis. Dan jangan lupa, sampaikanlah pada Yang Maha Menyayangi,
Semoga semua kehormatan perasaan itu dibalas dengan yang lebih baik (Tere Liye)”
“Begitukah?”
“Orang-orang yang merindu, namun tetap
menjaga kehormatan perasaannya, takut sekali berbuat dosa, memilih senyap,
terus memperbaiki diri hingga waktu memberikan kabar baik, boleh jadi doa2nya
menguntai tangga yang indah hingga ke langit. Kalaupun tidak dengan yang dirindukan,
boleh jadi diganti yang lebih baik (Tere Liye)”
“Perasaan ini membuatku takut”
“Cinta sejati itu kadangkala dekat dengan
“takut”. Saat kita cemas jika cinta itu ternyata membawa keburukan,
tidak-pantas, tidak sebanding, belum waktunya. Kemudian membuat kita melakukan
refleksi, memikirkan banyak hal, untuk kemudian berusaha menjadi lebih baik,
agar cinta itu menjadi pantas. Cinta sejati itu kadangkala dekat dengan
“keraguan”. Saat kita maju-mundur, penuh tanda-tanya, gelisah, dan ragu-ragu.
Kemudian membuat kita terus memperbaiki diri, mencari pegangan yang lebih
kokoh, keyakinan, agar berani mengambil keputusan. Aduhai, cinta sejati itu
kadangkala dekat dengan “pergi” hingga “melupakan”. Menyibukkan diri, membunuh
semua kerinduan, menjaga jarak, menghindar dan sebagainya, hingga pergi jauh
dalam artian sebenarnya. Kemudian terjadilah hal menakjubkan, saat jarak
menjadi layu, waktu menjadi tiada berarti. Semua kembali ke titik semula saat
berjodoh (Tere Liye).
“Benarkah? Akankah ia kembali
ke titik semula saat berjodoh?”
“Percayalah, jodoh itu bukan
masalah seberapa lama kau mengenalnya, seberapa akrab kau dengan orangtuanya,
atau seberapa sering kau komunikasi dengannya. Tapi, seberapa yakin kau
padaNya. Seberapa besar kepasrahan kau dengan takdirNya. Seberapa besar kau
merayuNya. Seberapa semangat kau menyempurnakan ikhtiar mendapatkannya (Yusuf
Mansur)”
“Kesimpulannya?”
“Kesimpulannya, kamu lebih baik
tidur, sudah malam. Besok harus bangun pagi bukan?”
“Ssssst, di luar sedang hujan”
“Lantas?”
“Mungkin aku sedang dekat dan
bersua dengannya, dalam doa. Adakah yang lebih indah, selain doa-doa yang
menyatu saat hujan deras?”
“Baiklah, Semoga berkah dan
bahagia di akhir cerita”
“Aamiin”
“Jangan lupa berterimakasih”
“Pada siapa?”
“Hatimu dan hatinya. Karena telah
menjaga dan bersedia bersabar. Bersabar terhadap
perasaan yang sedang tumbuh, ingin sekali mekar, ingin sekali segera ranum.
Akan tetapi masih percaya bahwa untuk menjadi mekar, perlu waktu
(Kurniawan Gunadi)”
#Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan
hati, tetapkanlah hatiku di atas agamaMu…..
#Untuk hati-hati dan para penanti yang
sedang berusaha menjaga diri
#Yogyakarta, malam, hujan, dan doa :)
subhanallah.. sangat indah kata2nya.. smg qt bs seperti kata2 siatas han... trimkasih y han. salaingg mendoakan y han...
BalasHapusIyya Enik :) Semoga Allah bimbing :)
Hapusbagus banget nif,,
BalasHapussangat menginspirasi.
makasih banget ya..
bagus banget nif,,
BalasHapussangat menginspirasi.
makasih banget ya..
Daaruull.. Aku nulis ini, sebelum banyak obrolan kita.. Jadi, mungkin kau udah lain rasa bacanya to? Hhe. Tapi gpp, semua bagian dari proses :) Hanya soal waktu unt kita belajar menjadi lebih bijak memahami hikmah dari sebuah 'perasaan' :) Baiklah, ttp dg doa yg sama yaa, semoga berkah dan bahagia di akhir cerita Ruull :) Pokoke happyendingfullbarakah. Aamii
Hapusihihiii..rasa coklat 🍫 nif,,
Hapusihihiii..rasa coklat 🍫 nif,,
HapusManis namanya *heleh
Hapushmmmm
BalasHapusada apa gerangan hanif????.....
tulisannya iya romantis, beda banget ma orang aslinya, kkkkkkk
Wee.. Sajake kamu ngece aku.. -_- -_- hh
Hapussory, belom pernah liat kamu romantis cinta
HapusKaya' kamu pernah aja :P (peace mbakbro). Itu namanya keren to yoo, romantisnya ga prematur :P hheh
Hapusmakanya jangan pernah kau obral hatimu dengan murahnya
HapusLalalala ~
Hapus