Follow Us @whanifalkirom

Selasa, 15 Mei 2018


Lama-lama, aku kesal dengan Bhaga dan Gadis, kisah romantisnya menyulut kebaperan tingkat tinggi. Awalnya aku benci dinding kuning itu, apa-apaan isinya dewasa semua. Tidak setelah aku kenal Bhaga dan Gadis, “enggak juga” masih ada yang bagus. Jiwa pecinta novelnya masih ada nih, nggak ada waktu aja buat ke toko buku baca novel. Nggak kepikir juga buat beli, sayang uang. Toh novel-novel koleksi lama yang berpuluh-puluh itu tinggal sisa beberapa yang nangkring di rak buku. Selebihnya, dipinjam, entah siapa, kapan, dan dimana.
Terus apa maksudnya Nif? Curhat?
Haha, ya gitu sih. Akhir-akhir ini sebenarnya banyak sekali nulis. Memang curhat semua. Efek kesepian (nah kan). Tapi nahan diri, disimpan aja, malu-maluin. Dan sekarang, nemu novel-novel seru di wp (hasil rekomend reader lain), akhirnya aku kebawa alur. Penasaran banget. Ikut deg-degan. Dan sepenasaran-penasarannya kisah dalam fiksi, lebih penasaran dengan kisah sendiri donk. Seperempat abad nih. Tapi tenaaang, tetap calm nggak ngikut berjuang pake pacaran ala-ala novel tadi.
Terus gimana donk?” “Mau dibawa kemana kisahmu?” -kisahku masih lebur dalam do’a- ☺
#abaikan#nggakpentingsihmemang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar