Lima hari
lalu,
Seseorang
bercerita padaku, sembari berlinang air mata. Kisah klasik romansa cinta.
Jikalau saja ia bercerita padaku dulu, janganlah dulu, beberapa bulan lalu,
mungkin seluruh nasehat bijakku akan keluar. Aku masih akan merasa sangat ‘lulus’
jika itu bicara nasehat soal cinta. Tapi kali ini aku hanya bisa mendengar,
diam, dan mendoakan. Semoga baginya cukup. Pada akhir cerita, pertanyaan
kesimpulan datang,
“Dek, jika
semasa hidup, ayah seorang lelaki tidak pernah merestui seorang perempuan untuk
menjadi menantunya. Kemudian beliau meninggal. Apakah si perempuan ini mengajari
durhaka jika meminta si laki-laki untuk tetap menikahinya?”
“Bagaimana dengan ibunya?”
“Ibunya
juga tak ada pilihan, tidak pernah tidak memberi izin, tidak pula mengizinkan”
“Semoga Allah kasih skenario terbaik Ya
Mbak...”
***
Tiga hari
lalu,
Seseorang
bercerita padaku, sembari sedikit menggebu. Sama. Kisah klasik romansa cinta.
Bagaimana aku menanggapinya juga tak jauh berbeda, mendengar, diam, dan
mendoakan. Semoga baginya cukup.
“Aku tidak
habis fikir dengan orang Jawa” Begitu intinya beliau bercerita
“Jika
orangtua lelaki datang berkali-kali ke rumah orangtua perempuan. Sama sekali
bukan untuk menyegerakan anaknya menikah. Mereka datang untuk memohon
pengertian –kakak perempuannya belum menikah, mohon bersabarlah-“ Sayangnya sampai kapan, entah.
“Semoga Allah beri jalan terbaik Yaa....”
***
Maka, soal
nikah menikah ini, memang benar, jangan sekali-kali dianggap ‘lelucon’ belaka.
Jika sudah sampai pada masanya, memang hanya takdir yang bercerita. Tak pernah
tertebak. Pacaran lama tak menjamin pernikahan. Yang tinggal selangkah ternyata
berhalang, berhalang keadaan, berhalang restu, berhalang tuntutan, dan
sebagainya. Yang sudah benar-benar siap, jodoh tak kunjung terlihat. Yang
nampak masih kecil, kekanak-kanakan, eh tahu-tahu besok menikah.
Pada
intinya, sebuah perjanjian yang agung, berupa pernikahan, pasti Allah hadirkan
di waktu yang tepat. Dengan orang yang tepat. Pasti. Begitu saja rumusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar