Follow Us @whanifalkirom

Senin, 20 Agustus 2018

7 Golongan yang Mendapat Naungan Allah di Hari Kiamat


1.    Pemimpin yang Adil
Adil berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya sesuai syari’at. Pemimpin yang bersikap adil, keadilannya sangat memeperhatikan kesesuaiannya dengan apa yang diperintahkan syari’at, bukan dengan kacamata manusia.
Sebagai contoh, keadilannya terhadap orang miskin. Pemimpin berkewajiban untuk mengingatkan pembayaran zakat bagi orang-orang yang mampu. Ia tidak akan membiarkan fenomena “lebih takut tidak membayar pajak, daripada tidak membayar zakat”
Begitupula dengan pemimpin keluarga, keadilannya terletak pada bagaimana supaya istri dan anak mereka berada dalam naungan syari’at Allah.

2.    Pemuda yang Tumbuh dalam Ketaatan kepada Allah
Karena biasanya pemuda, nafsu terhadap dunia dan kelalaian terhadap akhiratnya begitu tinggi. Maka, jika ia tidak menggunakan masa mudanya untuk berhura-hura dan menuruti hawa nafsunya, maka ialah pemuda yang pantas mendapatkan naungan Allah di hari kiamat. Pemuda yang menjaga shalatnya berjama’ah di masjid, akhlak terhadap orangtua, dan orang-orang di sekelilingnya baik, tidak menghabiskan waktunya untuk hal yang sia-sia, dan contoh-contoh lainnya.

3.    Laki-laki yang Hatinya Senantiasa Terpaut pada Masjid (Mencintai Masjid)
Kecintaannya pada masjid, terlihat dari bagaimana ia akan bersegera ke masjid bila kumandang adzan tiba, dalam waktu sesibuk sekalipun. Apabila sangat terpaksa terlambat atau tidak bisa menunaikannya, maka akan terbersit di hatinya sebuah penyesalan.
Untuk laki-laki, perhatikanlah, tempat shalatnya adalah masjid, bukan rumah.

4.    Dua Orang yang Saling Mencintai Karena Allah
Ialah dua orang yang bertemu karena Allah, dan berpisahpun karena Allah. Persahabatan mereka, antara siapapun itu, dibangun bukan karena dunia, melainkan karena kecintaan yang besar untuk saling mengingatkan dan menguatkan dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.
Maka, ada kewajiban bagi kita yang sudah merasakan manisnya iman, untuk mengajak mereka (sahabat-sahabat) supaya bersama-sama merasakan manisnya. Mengajak untuk menghadiri majlis ilmu, mengajak menikmtai nikmatnya beribadah, hingga akhirnya bisa menjalankan ketaaatan bersama.

5.    Seorang Laki-laki yang Diajak Berzina oleh Wanita, Namun Menolak Karena Takut akan Kemurkaan Allah
Bercermin dari kisah Yusuf ‘alaihis salam, meskipun hatinya juga berkeinginan ketika digoda oleh Zulaikha, namun karena pertolongan Allah, rasa takutnya kepada Allah lebih besar dibanding keinginan dan nafsunya.
Menjadi pengingat, sebagai manusia yang (tentu) iman (masih) pas-pasan, hendaknya berhati-hatilah. Hati-hati dalam berkomunikasi dengan non-mahram, serta penggunaan medsos yang berlebihan. Karena ia bisa menjadi wasilah perbuatan zina yang Allah haramkan. Jika mudharatnya lebih besar, lebih baik tinggalkan.

6.    Seseorang yang Bersedekah dengan Tangan Kanan, Namun Tangan Kirinya tidak Tahu
Sedekah yang tidak dipamerkan di hadapan manusia atau dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Hal ini juga menjadi sarana belajar agar mampu menjaga keikhlasan amal.
Noted. Hati-hati juga kalau selfie dan posting di media sosial

7.    Orang yang Senantiasa Mengingat Allah dalam Keadaan Sendiri, dan Menetes Air Matanya karena Takut Kepada Allah
Dalam keadaan sendiri, jauh dari rasa riya’ terhadap orang-orang, tumbuhkanlah rasa takut kepada Allah dengan berdzikir dan mengingatNya dengan sepenuh hati, sampai menetes air matanya. Berlatihlah, biasakanlah mudah menangis, ia akan melembutkan hati.

Selain dari tujuh golongan di atas, terdapat pula hadits-hadits yang menunjukkan siapa orang-orang yang berhak mendapatkan naungan Allah, yaitu:
(8) Orang yang Memundurkan Jatuh Tempo hutang orang lain, karena masih dalam kesulitan atau kesusahan
Barangsiapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan untuk melunasi hutang atau bahkan membebaskan hutangnya, maka dia akan mendapat naungan Allah”. (H.R Muslim no. 3006)

(9) Orang yang Menghilangkan Kesusahan Saudara Mukmin Lainnya
Barangsiapa melapangkan urusan seorang mukmin dari salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat...........” (H.R Bukhari dan Muslim)

By. Ustadz Ridwan Hamidi, Lc (Masjid Kampus UGM, 19 Agustus 2018)
Source : Pixabay.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar