STRESS
#Apa sih itu stress?
Sederhananya, stress itu tekanan atau tuntutan yang membebani
kita. Mustahil ya, kalau hidup enggak ngalamin stress, orang yang
namanya stressor itu dimana-mana ada dan pasti terjadi. levelnya saja
mungkin yang berlainan, ada yang ringan ada yang sedang, ada yang beraatt bangeett.
Jenis stressor tentu berpengaruh, tetapi pribadi
masing-masing juga sangat mempengaruhi. Misalnya nih, habis ngalami kalah
lomba. Kalau orang bisa mempersepsi kalah lomba dengan pemikiran yang positif (Biar
kalah yang penting pengalaman atau, kalah berarti belajar lagi untuk menang di
kesempatan berikutnya) tentu merasanya ringan-ringan aja. Beda kalau yang
mempersepsinya dengan pemikiran negatif (Wah, aku memang ditakdirkan selalu
gagal atau, aku memang nggak pinter) ya pasti berat banget nerimanya. Ada juga yang
ngerasa ringan karena memang daya tahan menghadapi stressornya tinggi, ngrasa
berat karena daya tahan menghadapi stressornya rendah. Jadi, itulah
kenapa, semakin orang ditempa ujian (masalah-red), ia sejatinya sedang ditempa
meningkatkan kekebalan terhadap stressor. Berbahagialah…
#Gejala-gejalanya stress
kayak mana?
Ya banyak. Insomnia/hipersomnia, gampang marah, mudah menangis
padahal sebabnya sepele, merasa malas-malas terus buat beraktivitas, sulit
konsentrasi, mudah lupa, bawaannya mikir negatiif melulu, mata capek, badan
pegal, keringat dingin, sesak nafas, migren, dan lain sebagainya. Melihatnya, tetap
kembali ke individu masing-masing ya.
#Stressor datang dari mana aja?
-Bisa dari diri kita sendiri. Kalau kita orangnya perfectionist
banget, terlalu ambisius. Atau iman kita lagi lemah, jadi kurang
bersyukur-kurang pasrah-kurang percaya sama Allah gitu juga bisa mempermudah stress.
-Bisa datang dari lingkungan sekitar kita. Tempat sekolah/kuliah,
tempat kerja, keluarga, juga kondisi fisik lingkungan itu sendiri (Contohnya
macem-macem, pimpinan terlalu menuntut, hubungan sama temen enggak baik,
kehilangan orangtua, tempatnya panas-sesak-penuh polusi, dll)
#Bagaimana menyikapi
stress?
Mari tanyakan pada diri sendiri, kira-kira apa ya sebabnya (stressor-stressor
tadi), pahami benar. Kemudian renungkan baik-baik,
1.
Dapat dihindarikah?
2.
Dapatkah dilakukan
sesuatu pada masalah tersebut? atau
3.
Dapatkah diubah
menjadi sesuatu yang berbeda?
Temukan jawabannya, dan segera
eksekusi yang paling memungkinkan.
#Cara mengelola stress dengan
baik bagaimana?
Nah, kembali lagi ya, karena stress pasti akan datang
menghampiri kita, ada baiknya selalu siap-siap. Siap-siap menemukan strategi
untuk mengelolanya dengan cara-cara yang baik.
Gimana?
Kelola Pikiran. Yuk, mulailah untuk berfikir positif dalam segala hal.
Pandanglah sebuah masalah sebagai sesuatu yang mendewasakan kita. Percayalah,
sesudah kesulitan akan selalu ada kemudahan. Percayalah, tidak akan ada beban
yang melebihi kesanggupan kita memikulnya. Realistislah dalam merumuskan target-target
hidup. Pahamilah bahwa kita tidak mampu mengendalikan sikap orang lain, juga
ketidaknyamanan lingkungan, namun kita selalu bisa mengendalikan respon kita
terhadap stressor-stressor tersebut. J
Kelola Perilaku. Berkatalah yang positif, belajarlah untuk asertif, memaafkan
dan meminta maaf, sering-seringlah charger semangat dan motivasi, jangan
lupa perbaiki shalat dan selalulah berdo’a J
Kelola Dukungan
Sosial. Carilah teman yang baik untuk bercerita, teman yang
dapat menjaga rahasia. Semoga membantu menyelesaikan masalah yang sedang kita
hadapi J
Relaksasi. Sejenaklah berjeda dari segala kesibukan-kesibukan kita,
tenangkan diri, tenangkan hati, dan tenangkan pikiran J
# Selamat belajar mengelola
stress ya, terkhusus untuk diriku sendiri.
# Intisari tulisan diambil dari salah satu matkul kesehatan mental
# Intisari tulisan diambil dari salah satu matkul kesehatan mental
Tidak ada komentar:
Posting Komentar