Seperti biasa malam yang berlalu, selayaknya hari-hari yang
terlewati. Suka-duka silih berganti, harap dan realita yang kadang tak bersua.
Tepat, iya, seperti malam ini. Ketika sebuah layar mati tiba-tiba dan tidak
auto-saved. Hehe. Begini rasanya. Document yang sedikit lagi kelar, juga curhat
yang sudah berbaris panjang, berubah menjadi tulisan ini. Sabar yaa.
***
Lagi kangen baca novel, apalagi liat quotes ini. Aku jadi lebih
suka dengan kata sayang, dibanding cinta, dan rindu. Hehe (mulaitidakjelas).
“Puteri, sekarang
Jakarta gerimis. Cepat sekali berubah. Kayak hati. Semoga pengertian, mau
saling mengalah, saling menghargai, saling menjaga, komunikasi yang baik, dan
tentu saja yang paling penting pemahaman agama yang baik menyertai rasa sayang.
Biar abadi sayangnya. Tidak seperti cuaca”.
(Tere Liye, Rembulan Tenggelam di Wajahmu)
***
#Jogja dan doa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar