Follow Us @whanifalkirom

Rabu, 04 Juli 2018


Seperti biasa malam yang berlalu, selayaknya hari-hari yang terlewati. Suka-duka silih berganti, harap dan realita yang kadang tak bersua. Tepat, iya, seperti malam ini. Ketika sebuah layar mati tiba-tiba dan tidak auto-saved. Hehe. Begini rasanya. Document yang sedikit lagi kelar, juga curhat yang sudah berbaris panjang, berubah menjadi tulisan ini. Sabar yaa.
***
Lagi kangen baca novel, apalagi liat quotes ini. Aku jadi lebih suka dengan kata sayang, dibanding cinta, dan rindu. Hehe (mulaitidakjelas).

Puteri, sekarang Jakarta gerimis. Cepat sekali berubah. Kayak hati. Semoga pengertian, mau saling mengalah, saling menghargai, saling menjaga, komunikasi yang baik, dan tentu saja yang paling penting pemahaman agama yang baik menyertai rasa sayang. Biar abadi sayangnya. Tidak seperti cuaca”.
(Tere Liye, Rembulan Tenggelam di Wajahmu)

***
#Jogja dan doa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar