Follow Us @whanifalkirom

Minggu, 08 Juli 2018

Untuk Mia

Miaa, gapapa kan yaa, nggak ada surat apapun yang ‘sweet’ gitu tadi. Ternyata di rumah terlalu tidak mendukung untuk menulis. Hehe. Aku yakin suatu hari kamu bakal baca ini (lah, temenku yang rajin nge-blog juga cuma satu ini).

Sebelas tahun itu, lama atau sebentar menurutmu? Sama seperti yang kamu bilang, kamu juga, masih menjadi orang yang ‘sama’, selalu hangat dan menyenangkan. Tidak sepertiku justru, sikapku bagai musim yang sering berganti. Hangat tiba-tiba, dingin seketika, kadang menyenangkan, tapi di banyak waktu menyebalkan. Terimakasih untuk sebelas tahun kebaikan hatimu (dan tentu tahun-tahun berikutnya), yang aku banyak belajar...
***
Kamu perlu tahu, aku hampir saja mengundang “Ayooo Mi, berkunjunglah ke Jogja lagi. Lama sudah kita tidak jalan bareng. Barangkali Boko sudah berubah”.
Belum terucap, dan kamu sudah duluan membuka percakapan.
Hanif, jangan kaget yaa”.
Enggak Mi, enggak kaget, cuma pengin nangis, dan tertahan. Beneran
Berhubung kamu salah satu sahabatku yang kusayang, jadi...........”
Mendadak aku menyesal kita bertemu. Pura-pura saja undangan itu tidak pernah kuterima. Sayangnyaa, kamu terlalu mengerti perasaanku, perasaan yang sungguh ‘gado-gado’ dan sangat ‘nano-nano’. Kamu terlalu memahami.
#Tapi, tidak mengapa bukan, jika di banyak waktu aku masih akan ‘mengganggumu?’. Meski aku faham, banyak hal dalam hidupmu yang pasti berubah, sepertihalnya taatmu kepada siapa yang sekarang harus berpindah.
***
Kamu juga perlu tahu, suatu kali kamu pernah bertanya “Yang penting, kamu ikhlas tidak, jika seseorang itu bersanding dengan orang yang tidak lebih baik dari kamu”.
Kamu bilang itu pengalamanmu. Tapi itu bukan pengalamanku, kataku dalam hati, pada detik itu. Tapi kini aku mengerti, ternyata jawabannya memang sama sekali tidak yaa. Akan jauh lebih sangat ikhlas jika seseorang itu bersanding dengan orang yang (juga) jauh lebih baik dari kita.
#Karena itu, cara terbaik adalah selalu merayuNya dengan do’a bukan? Sebagai perantara harapan, agar siapapun yang dihadirkan adalah yang terbaik menurutNya dan baik pula dalam penglihatan kasat mata manusia
***
Akhirnya hari ini datang juga. Teriring do’a Baarakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khoir, Mia dan suami.. Bersamanya sesurga ya Mi

22.17 Waktu Yogyakarta

2 komentar:

  1. Sesurga bersamamu juga, sahabat yang saling mengingatkan dalam kebaikan :)

    Uhhhh... Ku terharuuu bacanyaa

    BalasHapus