Mengejawantahkan cinta itu memang
tidak pernah mudah. Ia bukan hanya sebatas perasaan, melainkan penerimaan, kepercayaan,
harapan, komitmen, konsistensi, tanggung jawab, dan banyak sekali hal lain yang
kemudian ikut di belakangnya.
Orang bilang, belajar cinta itu
jangan pada pasangan yang baru saja mencecap manisnya pernikahan. Apalagi pada
remaja-remaja yang ala-ala “mengingatkan makan, mengingatkan shalat”. Tapi,
belajarlah pada pasangan kakek-nenek yang sudah berpuluh-puluh tahun menikah dan
tetap langgeng, berhasil mengarungi bersama manis pahitnya kehidupan. Siapa
bilang mereka selalu harmonis di kehidupan rumahtangganya? Pasti tidak. Hanya
mereka tahu persis bagaimana bersikap, dan sama-sama mengerti ada banyak hal
berharga yang membuat mereka saling bertahan.
Lebih hebat lagi, belajarlah pada
seorang Ibu. Tidak bisa dijelaskan lagi seberapa besar ia mencintai anak-anaknya.
#Begitu saja. Intermezzo pagi-pagi.
Selamat berakhir pekan
Yogyakarta, 05.33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar