Perempuan itu mulia, dengan
kepiawaiannya berbusana. Rapih dan menjaga. Tertutup dan tidak memikat mata.
Perempuan itu mulia, dengan ketundukan
hatinya. Rumah ialah sebaik-baik tempat ia berteduh, dan menghadirkan berkah.
Perempuan itu mulia, dengan harga
dirinya. Sebab ia adalah godaan terdahsyat yang ditinggalkan setan untuk sosok
bernama pria.
Perempuan itu mulia, dengan rasa
malunya. Sebagaimana di Negeri Madyan, dua wanita yang dijumpai seorang
Nabiyullah Musa a.s ketika hendak menimba air untuk ternaknya. “Rasa malu
tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan”.
Perempuan itu mulia, dengan baik
agamanya. Ketulusan Menghamba pada penciptanya. Tahu bagaimana ia bersikap
kepada dirinya - orang-orang terdekatnya : orangtua, saudara, suami,
anak-anaknya, juga, orang-orang di sekelilingnya.
Perempuan itu mulia, dengan kebaikan
hatinya. Kelembutan sifatnya. Kesejukan matanya. Keteduhan bicaranya. Dan bagaimana
ia, pandai mensyukuri apa-apa yang dia terima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar